Kesenian Tradisional Ikut Meriahkan Tradisi Merti Desa  

MAGELANG, - - Bulan Sapar dalam kalender Jawa banyak dimanfaatkan sebagai momentum Merti Desa (memperingati desa). Seperti dilakukan masyarakat Desa Banjarnegoro, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Minggu (18/09/2022).

Lokasi Merti Desa Banjarnegoro dipusatkan di Home Stay di Dusun Jurang. Acara dihadiri oleh Camat Mertoyudan Daryoko Umar Singgih, S.IP, M.M., Danramil 11/Mertoyudan Kapten Arm Mashudi Pitoyo, Anggota DPRD Kabupaten Magelang Tri Citra Ardhana. Serta Kepala Desa Banjarnegoro M. Thoi dan para perangkat desa, Babinsa dan Bhabinkamtibmas Desa Banjarnegoro.

Baca juga: Ruwatan Murwakala Membuang Sial Catatan Budaya: KP Norman Hadinegoro

Acara yang dimulai pukul 07.30 WIB tersebut berlangsung meriah dan berakhir hingga sore hari. Diawali dengan kegiatan Jalan Sehat seluruh warga desa. Kemudian dilanjutkan prosesi Merti Desa didahului sambutan para pejabat Pemerintah Desa Banjarnegoro dan Pejabat Forkopimcam Mertoyudan.

Kades Banjarnegoro M. Thoi dalam sambutannya mengapresiasi digelarnya Merti Desa kali ini, di mana dengan semangat masyarakat Desa Banjarnegoro mampu mewujudkan acara yang luar biasa.

Baca juga: Lestarikan Budaya Bangsa, Dandim 1710/Mimika Nonton Bareng Pagelaran Wayang Kulit Meriahkan HUT Ke-78 TNI

“Merti Desa adalah milik kita bersama, maka sepantasnya kita sengkuyung bersama, kita laksanakan bersama dan kita lestarikan bersama. Terimakasih kepada panitia dan seluruh masyarakat Desa Banjarnegoro yang telah bergotong-royong mewujudkan acara ini, ” ucap Kades M.Thoi.

Selanjutnya Camat Mertoyudan Daryoko Umar Singgih mengatakan sangat bangga dengan dilaksanakannya Merti Desa Banjarnegoro ini. Dikatakan acara tradisi ini tentu membawa edukasi bagi masyarakat terutama generasi muda.

Baca juga: Pinandita Sanggraha Nusantara Adakan Kursus Hybrid Luluskan 187 Peserta

“Dengan Merti Desa ini tentu generasi muda jadi tahu tradisi di desanya, mencintainya, dan melestarikannya. Karena generasi muda adalah harapan untuk melestarikan tradisi dan budaya bangsa, ” kata Camat Umar Singgih.

Sementara prosesi Merti Desa dimulai dengan pengambilan air tuk (mata air), dilanjutkan acara Jamasan, yaitu para perangkat desa mencuci muka dengan air tuk tersebut. Prosesi diakhiri dengan doa bersama dan dilanjutkan penampilan berbagai kesenian dari 11 dusun di Desa Banjarnegoro.

Baca juga: Pandemi Melandai, Presiden Harap Aktivitas Seni dan Budaya Bangkit

Yaitu Watukarung, Tanjunganom, Glagah 1, Glagah 2, Pirikan, Jurangsari, Dawung, Manggisan, Bojong, Mertan, dan Bayanan. Adapun kesenian yang ditampilkan seperti Brodut, Jathilan, Dayakan, Tari Bedincak, Dayakan Dangdut, dan Kuda Lumping.

Usai acara pemotongan tumpeng, Danramil 11/Mertoyudan Kapten Arm Mashudi Pitoyo mengatakan Merti Desa merupakan acara tahunan di Desa Banjarnegoro ini. Acara ini sebagai wujud rasa syukur kepada Tuhan atas limpahan kesehatan dan kemakmuran desa.

Baca juga: Menelisik Cagar Budaya Melalui Media Baru di Festival Indonesia Bertutur 2022

“Inilah salah satu cara masyarakat dalam bersyukur kepada Tuhan secara serentak satu desa. Ini adalah budaya desa dan mereka akan melestarikannya dari generasi ke generasi, ” kata Kapten Mashudi Pitoyo.